Selasa, 19 Juli 2011

Peningkatan Kemampuan Membaca Suatu Novel Imaginatif Dengan Menggunakan Strategi Elaborasi (Analogi)

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suatu karya sastra merupakan hasil apresiasi seorang pengarang yang memiliki tujuan khusus dalam membuatnya,begitu juga dengan peminat karya sastra khususnya novel. Pembaca karya sastra memiliki alasan tertentu yang salaing berkaitan, selain memperoleh kesenangan/pleasure, karya sastra juga memberikan nilai budaya sekaligus informasi penting yang disampaikan pengarangnya. Nilai budaya yang dimaksud adalah kebudayaan yang berpengaruh pada masyarakat,baik berupa kebiasaan, stratifikasi hingga konflik masyarakat.menbaca karya sastra bukanlah perkara yang sulit apabila mengerti bagaimana strateginya.
Novel merupakan salah satu karya sastra yang banyak diminati masyarakat, ragam novel dari tahun ke tahun sel;ai karena ceritanya yang menarik juga bahasanya yang lugas hingga mudah dicerna oleh pembaca. Gorys Keraf dalam Sudiati (1996:11) mengutarakan bahwa bahasa sebagai lat untuk berekspresi diri,untuk menarik perhatian orang lain,untuk membebaskan diri dari tekanan emosi dan untuk dapat mengungkapkan cita rasa seni. Jelas bahwa nilai suatu bahasa pada novel menjadi salah satu alasan tersendiri mengapa peminat novel bertambah.Namun pembaca novel sastra tentu berbeda dengan pembaca novel biasa karena harus memiliki strategi untuk mengartikan apa maksud dari pengarang dalam karyanya termasuk nilai-nilai yang tersembunyi. Pembaca karya sastra akan memiliki wawasan baru dan nilai positif tersendiri karena kebanyakan para pecinta novel sastra hanya cukup mengerti dan menamatkan novel tersebut tanpa tahu nilai-nilai apa sebenarnya yang terkandung dalam novel itu.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mencoba menggunakan strategi tertentu dalam memahami novel sastra yang cenderung imaginatif/fiksi. Penulis memilih strategi Elaborasi denagn harapan dapat memberikan masukan pada pembaca untuk menggunakan strategi ini dalam mengartikan cerita yang ingin disampaikan pengarang novel tersebut.




2. PERMASALAHAN
Hal yang dapat dijadikan masalah dalam penelitian peningkatan kemampuan membaca suatu novel imaginatif dengan menggunakan strategi elaborasi (Analogi),antara lain:
 Bagaimana cara meningkatkan keterampilan membaca suatu novel imaginatif dengan menggunakan strategi elaborasi (analogi).

3. LANDASAN TEORI
Definisi Mambaca
Membaca salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Dawson dalam Tarigan (1987:1) Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur-tunggal. Membaca adalah sebagai proses menuju pemahaman sebagai produk yang dapat diukur (Hafini dalam makalah strategi belajar mengajar keterampilan berbahasa indonesia) namun ada juga yang mengartikan bahwa membaca merupakan proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis.
Tujuan Membaca Novel Imaginatif
Membaca novel sastra membutuhkan pemahaman yang tinggi tidak cukup hanya menamatkannya saja bahkan lebih dari memperoleh kesenangan estetis saja. Masalah orang memahami karya sastra imaginatif lebih sukar dari masalah yang dihadapi waktu membaca karya yang ekspositoris, namun demikian dalam kenyataan jauh lebih banyak dikenal. Orang dapat membaca novel fiksi yang baik tanpa kemampuan mengkritik.tujuan membaca novel imaginatif ini untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita novel sehingga membuat pembaca mengorganisasikan cerita (Tarigan,1987:9).
Strategi Elaborasi
Salah satu strategi dalam belajar dapat memproses cara berpikir seseorang untuk mempengaruhi apa yang dipelajarinya, begitu juga strategi elaborasi yang merupakan strategi menggunaklan informasi baru untuk menambah informasi baru agar lebih bermakna. Dan salah satu komponen elaborasi yaitu menggunakan analogi. Komponen ini mengandung kepentingan dalam belajar karena mempermudah pemahaman dengan cara membandingkan pengetrahuan baru dengan pengetahuan yang sudah diketahui (Reigeluth and Stein,1983b).

4. PEMBAHASAN
Pemahaman Novel Imaginatif
Membaca novel secara kritis dengan tema apapun tergantung pada kemampuan pembaca untuk memahami isi bacaan iti sepenuhnya, mereka tidak dapat mengemukakan apa yang mereka senangi tentang novel yang dibacanya sampai ke bagian yang ada di bawah permukaan yang jelas, dan paradoks yang lebih mengherankan lagi dari npvel ialah membaca ssatra imaginatif itu lebih banyak bersifat hiburan daripada pelajaran.
Ada beberapa kaidah yang patut diketahui supaya dapat membaca karya sastra imaginatif dengan baik yaitu:
a. Adanya kaidah untyuk menemukan argumen-argumen
b. Adanya mengkritik doktrin-doktrin penuilis sehingga pembaca dapar memperoleh persejutuan atau penolakan yang inteligen terhadap pemikiran penulis.
Analisis Penggunaan Analogi
Cara membaca sastra imaginatif ada 3 hal yang perlu diketahui yaitu nagasi, analogi dan eksplorasi.. karya-karya imaginatif mencoba mengkomunikasikan pengalaman itu sendiri, yaitu pengalaman yang diperoleh penulis terhadap pembaca. Analogi yang fungsional adalah sebagai berikut:
• Kita harus mengelompokkan sebuah karya sastra imaginatiof berdasarkan jenisnya. Kita tentu tahu bahwa novel berbeda dengan drama karena itu penulis tak pernah dapat berbicra atas namanya sendiri.
• Kemudian harus bisa menangkap kesatuan karya sastra secra keseluruhan. Setelah dapat mengiktisiarkan plotnya dalam sebuah uraian pendek bukan argumen.
Deskripsi analisis
Penilaian kita terhadap buku ekspositoris terhadap karya ssatra imaginatif terhadap masalah keindahan dan nilai kebenaran. Untuk melengkapi tugas mengkritik itu harus mengobjektifkan reaksi kita terhadap jalan yang mendukung pendapat anda.
Berkata tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang novel yang kita baca itu serta alasannya janagn sampai kita hanya mereaksi apa yang kita sukai dan tidak semakin baik anda melihat secara refleksitif hal-hal yang menyebabkan kepuasan anda membaca sebuah novel maka akan semakain dekat kita mengenal karya imaginatif itu.

5. SIMPULAN
Bisa disimpulkan cara meningkatkan keterampilan membaca suatu novel imaginatif dengan menggunakan strategi elaborasi (analogi) merupakan salah satu cara yang bisa membantu memberikan masukan dalam pembelajaran bahkan sampai pada suatu keyakinan bahwa pembaca novel imaginatif selera yang baik terhadap karya sastra bisa dicapai setiap orang yang mau belajar membaca dengan ketekunan dan strategi yang tepat antara lain dengan analogi.


6. PENUTUP
Demikian makalah yang dibuat oleh penulis dengan judul peningkatan kemampuan membaca suatu novel imaginatif dengan menggunakan strategi elaborasi (Analogi). Peneliti berharap penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa denagn pertimbanagn yang ada bahwa membaca suatu karya sastra yaitu novel bukan sekedar sebagai hiburan melainkan pembelajaran atas refeleksi pengarang terhadap pembaca yang diperoleh dari kegiatan sosial masyarakat.




7. DAFTAR PUSTAKA

Sudiati,V.Krestif berbahas menuju keterampilan pragmatik,Yogyakarta: Kanisus,1996.
Tarigan.Membaca sebagai suatu keterampilan membaca, Bandung: Angkasa,1987.
http ://one.indoskripsi.com/click/292/0
http ://pkab.wordpress.com/2003/01/28/petakonsep-sastra/

Disusun oleh: Pheni Cahya Kartika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar