Selasa, 19 Juli 2011

Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Perkembangan Pendidikan Bahasa Indonesia Pada Anak Usia Dini

A. PENDAHULUAN
Latar belakang
Bahasa dianggap unsur penting untuk berbicara dan berkomunikasi, rasa memiliki dan menggunakan bahasa adalah kebanggaan, bahkan bisa jadi identitas diri kita. Terlebih kita sebagai warga negara RI yang memiliki bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia diatas beragam bahasa daerah. Tentunya tidak mudah sama diatas perbedaan, namun semua itu dapat teratasi karena adanya banyak hal yang mengatur keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, seperti salah satu isi sumpah pemuda dan tercantum dalam UUD’45 pasal 36.
Aturan dan sejarah bangsa telah banyak menjadi acuan atas pentingnya bahasa Indonesia. Namun bagaimana keadaan bahasa Indonesia dalam menghadapi waktu masa depan? Apakah bahasa Indonesia akan mempu berjalan seiring dengan perkembangan zaman dan di tengah pesaingan pengaruh bahasa lain.
Bila memang bahasa dinilai sebagai salah satu cara sukses memperlancar komunikasi, namun bagaimana jika bahasa yang kita kuasai dinilai tidak sesuai dengan kaidah dan aturan yang ada. Semua itu terjadi karena kemunculan bahasa gaul. Bahasa gaul adalah bahasa prokem alias hanya digunakan untuk komunitas tertentu saja yaitu kaum Gay atau kalangan waria yang kemudian dijadikan bahasa sehari-hari dikota metropolitan terutama para remajanya atau ABG (Anak Baru Gede), namun banyak juga anak-anak usia dini menggunakannya dalam berkomunikasi sehari-hari, ini karena perkembangan media cetak dan media elektronik yang banyak berkiblat pada kota Jakarta, kota yang banyak sekali menggunakan bahasa ABG ini. Sebagai orang tua dan masyarakat tentunya kita merasa bahwa bahasa indonesia tidak bisa digantikan dengan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah yang ada, walaupun itu hanya bahasa yang digunakan dalam keadaaan yang tidak formal. Dengan adanya kepedulian masyarakat terhadap bahasa indonesia maka penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai karena cenderung menggunakan bahasa gaul ini akan mudah untuk dicegah terutama pada anak usia dini tentunya dengan berbagai cara yang efektif.

1
B. PERMASALAHAN
Pengaruh penggunaan bahasa gaul terhadap perkembangan pendidikan bahasa Indonesia pada anak usia dini mengacu pada permasalahan:
1. Bagaimana bila bahasa gaul mempunyai pengaruh besar dalam pendidikan pengajaran bahasa Indonesia terutama pada anak usia dini (0-8 tahun)
2. Bagaimana peranan penting lingkungan (orang tua, masyarakat) dalam memberikan pendidikan kepada anak usia dini

C. PEMBAHASAN
i. Munculnya Bahasa Gaul Dan Pengaruhnya
Di Jakarta suasana bahasa gaul telah menjadi bahasa sehari-hari hampir seluruh ibikota, diluar kotapun seperti di Surabaya bahasa telah menjamur dikalangan remajanya. Pertama kali di perkenalkan pada tahun 1980an walaupun hanya beberapa kata saja sampai pada Sahertian (Selebriti) membuat kamus bahasa gaul. Bahasa ABG ini sungguh berbeda dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Salah satu syarat bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang mengukuti kaidah yang dibakukan atau dianggap baku atau pemanfaatan ragam yang tepat serta serasi. Bahasa ragam ini cenderung bersifat santai, singkat, lincah serta kreatif sehingga dinilai tidak terlalu kaku kata-kata yang digunakan cenderung pendek mungkin inilah alasan yang membuat para remaja menggunakannya. Bahasa yang dinilai sangat kosmopolitan ini menyebutkan bahwa semua ini merupakan ragam dielek orang-orang Jakarta. Itu semua terjadi karena gencarnya siaran televisi yang sebagian besar tema dan latarnya adalah Jakarta.

ii. Pandangan Masyarakat Terhadap Bahasa Indonesia
Pemberian mata pelajaran bahasa Indonesia telah diberikan mulai usia dini sampai sekolah menengah umum, sehingga mudah bagi anak-anak mempelajarinya terlebih digunakan dalam berberbicara sehari-hari. Fakta inipun dinilai pula oleh para pendidik yaitu para guru kelas
2
bukan hanya guru mata pelajaran bahasa Indonesia saja yang
berkewajiban memberikan pembelajaran bahasa Indonesia sesuai kaidah. Untuk itu guru, perlu menguasai bahasa ini agar bisa memilih seberapa banyak komponen yang perlu diperkenankan kepada siswa sehingga tidak bertentangan dengan tujuan belajar bahasa Indonesia menurut kurikulum. Jika pengajaran bahasa ini tidak mendapat restu dari kurikulum, guru perlu menemukan kiat tersendiri untuk memperkenalkan pada siswanya.
Para orang tua juga masyarakat tentunya berkewajiban memberikan dan membenarkan tatanan bahasa yang salah, bahasa gaul yang tidak biasa digunakan dalam suasana formal atau resmi. Lingkungan keluarga sangat memberikan arti yang sangat besar dalam pemerolehan bahasa yang sesuai kaidah. menurut angket yang telah penulis sebarkan kepada beberapa orang tua yang memiliki anak usia dini (0-8 tahun), sengaja sasaran merupakan anak usia dini pemerolehan bahasa yang kurang sesuai bisa dicegah melihat dari cara yang diberikan para orang tua dalam mengawasainya.
Salah satu contoh angket yang telah disebarkan
(terlampir)

iii. Perkembangan Pengajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Usia Dini
Seorang anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan seorang anak seharusnya diajarkan berpikir kritis terutama dalam berbahasa dan berkomunikasi. Sebagai orang tua harus mampu mendorong dan menumbuhkannya misalanya saja seorang anak harus mampu menganalisis dan memahami fenomena yang terjadi disekitarnya begitupun dengan orang tua, sehingga si anak mampu menyaring informasi terutama dalam hal menggunakan bahasa yang sesuai (bahasa yang baik dan benar) yang dikumpulkan untuk mencari titik apa yang harus ia ucapkan.
Kemampuan berkomunikasi memang dinilai sangatlah penting, untuk itu ini bisa dijadikan alternative suatu pembelajaran bahasa Indonesia yang
3
baik dan benar, semua itu tentu harus dilatih sejak anak berusia dini. Tidak
terlepas dari itu orang tua harus memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam berbahasa agar bisa menstimulus si anak mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya, atau orang –orang terdekatnya.


D. PENUTUP
Kesimpulan
Memang bahasa gaul sangatlah besar pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia, namun tetap saja kurang tepat diajarkan secara cuma-cuma terutama pada anak-anak usia dini, karena mereka memiliki pemikiran yang cenderung meniru besar kemungkinan jika mereka menguasai bahasa gaul lebih dari bahasa Indonesia yang sesuai kaidah akan berdampak besar dalam menguasaan bahasanya saat dewasa nanti. Namun ada juga beberapa orang tua maupun tenaga pendidik menjelaskan nilai positif dari bahasa gaul dengan menguasai bahasa gaul maka kita akan bisa memberikan suatu cara dan membenarkan anak-anak dari kesalahannya berbahasa Indonesia yang tidak sesuai ketentuan, sehingga menguasaan bahasa gaul semata-mata hanya untuk dijadikan bahan pembanding dan acuan dari bentuk dan kaidah bahasa Indonesia yang dinilai kurang sesuai.

Saran
Anak usia dini yang cenderung meniru akan berdampak berbeda ketika kita sebagai orang yang didekatnya tidak merespon bersikap positif terhadap tindakan-tindakan kita sebagai orang yang ditiru. dengan kita berbahasa Indonesia yang baik dan benar besar kemungkinan anak-anak didekat kita bersikap dan berucap sama seperti yang kita lakukan. Walaupun perkembangan media khususnya televisi masih tetap akan memberikan pengaruh yang besar, bila ada pengawasan benar dan tepat dari orang tuanya maka semua akan berjalan baik-baik saja.



4
DAFTAR PUSTAKA

www.ialf.edu/bipa/marc 2002/bahasaabg.html.
Fananie Anwar,A. 2001, Pendidikan Pada Anak Usia Dini, SIC, Surabaya.

2 komentar: